Rabu, 07 Maret 2018


  LEMON 
Lemon merupakan jeruk sitrun berasal dari bahasa Belanda (citroen) atau limun adalah sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat. Selain itu Lemon adalah tanaman asli Asia. Buah ini diduga berasal dari kaki bukit Himalaya, timur laut India. Kemudian dari sana, lemon tersebar di seluruh daerah Timur Tengah, benua Eropa, benua Afrika, dan bahkan sampai ke Amerika. berwarna kuning terang dengan aroma jeruk yang khas dan segar. 
Lemon memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Berikut adalah beberapa contoh manfaat dari Lemon,diantaranya:

1. Dapat digunakan untuk diet
Lemon bisa membantu memperlancar metabolisme tubuh sehingga lemon bisa digunakan sebagai penurun berat badan yaitu dengan cara mencampurkan lemon yang sudah di buat jus dengan sedikit madu dan air.Lalu minum dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan siang hari.

2. Dapat digunakan untuk merawat kulit kepala dan rambut
lemon dapat digunakan untuk mengatasi rambut rontok akibat ketombe dan kerusakan akar rambut. hal ini dapat dilakukan dengan cara lemon di peras dan ambil airnya lalu usapkan pada rambut sebagai masker kemudian pijat tunggu selama 5 hingga 10 menit lalu bilas.

3. Dapat digunakan untuk merawat kulit
banyak sekali manfaat dari lemon untuk kulit contohnya seperti menghilangkan sel-sel kulit mati pada tubuh dan wajah, hal ini dapat dilakukan dengan cara memotong lemon menjadi beberapa bagian,kemudian oleskan pada bagian tubuh dan wajah secara merata diamkan selama 15 menit kemudian bilas menggunakan air hangat maka wajah akan terlihat lebih cerah dan bersih.

4. Dapat digunakan untuk menghilangkan jerawat
Karena lemon mengandung anti bacterial maka lemon dapat dimanfaatkan untuk mengatasi bakteri penyebab jerawat. caranya ambil sari atau perasan dari lemon kemudian campur dengan madu beberapa tetes. lalu usapkan pada wajah atau bagian yang berjerawat diamkan kemudian bilas.

5. Dapat digunakan untuk memutihkan gigi
pada sari perasan jeruk lemon mengandung kalsium sehingga dapat digunakan untuk memutihkan gigi caranya campur air perasan lemon dengan sedikit baking soda lalu oleskan pada gig yang menguning lalu diamkan kurang lebih 1 menit kemudian sikat dengan sikat gigi lalu bilas. Jangan lakukan hal ini terlalu sering karena dapat merusak email gigi akibat kandungan asam pada air perasan lemon.

6. Dapat melembapkan bibir kering
Karena kandungan vitamin c pada lemon maka lemon dapat digunakan untuk melembapkan bibir yang kering dengan mengangkat sel-sel mati pada bibir. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoleskan potongan jeruk lemon ke bibir perlahan lalu diamkan sesaat kemudian bilas dengan air.

7. Dapat digunakan untuk sebagai facial foam
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggosokkan perasan air lemon pada wajah.

8. Dapat melancarkan proses pencernaan
Air lemon hangat sangat efektif untuk mengangkat racun dalam tubuh dan merangsang hati lebih banyak mengeluarkan cairan empedu dengan begitu kotoran yang ada di dalam usus besar segera terdorong keluar.

9. Dapat menyeimbangkan pH dalam tubuh
Lemon sebenarnya memiliki sifat basa tapi jika pada tubuh manusia cenderung memiliki sifat asam, sehingga mengkonsumsi perasan lemon hangat dapat membuat pH asam di dalam tubuh berkurang.

10. Dapat meningkatkan kekebalan tubuh
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampurkan air perasan Lemon dengan madu dan air hangat. perpaduan dari bahan ini mampu menyerap lebih banyak zat besi untuk berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan air perasan lemon hangat juga mengandung saponin yang berfungsi sebagai anti mickroba.

Itulah beberapa penjelasan tentang lemon dan manfaatnya, terimakasih telah mengunjungi blog saya:)

Sumber
http://www.faunadanflora.com/lemon-pengertian-klasifikasi-kandungan-gizi-dan-manfaat-lemon/
https://pulauherbal.com/jurnal/2427-semua-hal-tentang-lemon-yang-harus-anda-tahu-2.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sitrun

Minggu, 04 Maret 2018

GEDUNG SATE



Bagi masyarakat Jawa Barat, keberadaan Gedung Sate yang saat ini menjadi kantor pusat Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan kebanggaan tersendiri. Bangunan ini selain bernilai sejarah tinggi juga kehadirannya tidak saja dikenal masyarakat pribumi namun secara nasional, ini merupakan aset sejarah, bahkan dunia Internasional pun mengenalnya, mengingat gedung ini dibangun pada masa kolonial Belanda. Tidak heran bila gedung yang terletak di Kota Bandung ini menjadi ciri dan simbol Jawa Barat. Tusuk sate yang tertancap di puncak bangunan ini semakin menguatkan ciri khas gedung yang kini menjadi pusat Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Disebut Gedung Sate karena terdapat tiang mirip tusuk sate di bagian atap gedung. Gedung ini dibangun pada jaman Belanda, tepatnya pada tahun 1920 dan baru selesai pada tahun 1924. Proses pembangunan mengerahkan 2000 orang pekerja. Pekerja yang dipekerjakan bukanlah pekerja Romusha melainkan pekerja yang dibayar. Pembangunan gedung ini pun melibatkan sejumlah pekerja asing misal dari negeri Cina. Adapun arsitek yang berperan dalam proses pembangunan Gedung Sate adalah Jon Gebert. Sungguh bangunan kuno nan gagah yang masih berdiri megah sampai sekarang.

    Dengan bentuk bangunan persegi panjang, membentang dari Selatan ke Utara, Gedung Sate bersumbu lurus ke tengah-tengah Gunung Tangkuban Perahu. Semula, gedung indah ini disebut Gedung Hebe diserap dari singkatan BG atau Gounverments Bedrijven oleh penduduk masa itu, namun kemudian lebih dikenal dengan nama Gedung Sate karena di puncak menara gedung terdapat tusuk sate dengan enam buah ornamen berbentuk jambu air.
   Sejarah Gedung Sate
 Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung).

 Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf) dan Perpustakaan.
Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.

 
                                         Ir. Johan Gerber                     Dr.Hendrik Petrus Berlage


Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.
Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate di antaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".
D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia".

Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, "Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis". Seperti halnya gaya arsitektur Italia pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barat. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Masih banyak lagi pendapat arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya Slamet Wirasonjaya, dan Ir. Harnyoto Kunto.

Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.

Gedung Sate berdiri di atas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².

Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate. Ornamen yang terbuat dari batu, terletak di atas pintu utama Gedung Sate, sering dikaitkan dengan candi Borobudur karena bentuknya yang serupa.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.
Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.
Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.
Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.

Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang di tempati beberapa Biro dengan Stafnya.
Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.
Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.

Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.
Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.
Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.
Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.
 Ada pula vidio mengenai sejarah dan lingkungan Gedung Sate mari bisa dilihat dibawah ini...